18 AGUSTUS 2021
MENGENAL LEBIH DEKAT FUNCTIONAL FOOD
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK 00.05.52.0685 TAHUN 2005 tentang Ketentuan Pokok Pangan Fungsional, pangan fungsional adalah pangan olahan yang mengandung satu atau lebih komponen pangan yang berdasarkan kajian ilmiah mempunyai fungsi fisiologis tertentu diluar fungsi dasarnya, terbukti tidak membahayakan, dan bermanfaat bagi Kesehatan.
Pada kehidupan sekarang ini, kebutuhan seseorang terhadap makan bukan hanya sekedar untuk merasa kenyang, namun yang lebih utama adalah untuk mecapai kesehatan dan kebugaran yang optimal. Menurut Astawan (2011), fungsi pangan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
- fungsi primer (primary function): fungsi pangan yang utama untuk memenuhi kebutuhan zat gizi makro dan mikro tubuh, sesuai dengan jenis kelamin, usia, aktivitas fisik
- fungsi sekunder (secondary function): bahan pangan yang memiliki penampakan dan cita rasa yang baik akan lebih diterima oleh konsumen
- fungsi tersier (tertiary function): bahan makanan harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh kita. Misalnya makanan tertentu dapat menurunkan kadar kolesterol, menurunkan kadar gula darah, dan lain-lain. Fungsi tersier ini dipengaruhi oleh tingkat kemakmuran dan kesadaran seseorang terhadap Kesehatan.
JENIS-JENIS PANGAN FUNGSIONAL
Berdasarkan Cara Pengolahannya Pangan fungsional digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Pangan fungsional alami
Merupakan pangan fungsional yang sudah tersedia di alam tanpa perlu pengolahan sama sekali.
Contohnya :
- Buah: berries, kiwi, pear, apel, jeruk, pisang
- Sayur: brokoli, kembang kol, kale, bayam, zucchini
2. Pangan fungsional tradisional
Merupakan pangan fungsional yang diolah secara tradisional mengikuti cara pengolahan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Menurut Astawan (2011) beberapa contoh pangan tradisional Indonesia yang memenuhi persyaratan pangan fungsional adalah:
Contoh pangan fungsional tradisional di Indonesia:
- minuman beras kencur, temulawak, kunyit-asam,
- dadih (fermentasi susu khas Sumatera Barat), dali (fermentasi susu kerbau khas Sumatera Utara),
- sekoteng atau bandrek, tempe, tape, dan jamu.
Contoh pangan fungsional tradisional di mancanegara:
- Kefir
- yoghurt
3. Pangan fungsional modern
Merupakan pangan fungsional yang dibuat khusus menggunakan resep-resep baru.
Contohnya:
- Mi instan yang diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral
- Permen yang mengandung zat besi, vitamin, dan fruktooligosakarida
- Pasta yang diperkaya serat pangan
- Susu dan Yoghurt yang di fortifikasi
PERAN FUNGSIONAL FOOD
Beberapa manfaat fungsional food diantaranya:
1. Mencegah kekurangan zat gizi
Berdasarkan Global Nutrition Report (GNR) tahun 2018, Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami beban gizi ganda. Untuk memperbaiki masalah gizi tersebut, pemerintah melakukan fortifikasi pada sejumlah pangan di Indonesia.
Sejak adanya makanan yang difortifikasi, prevalensi kekurangan gizi menurun. Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan ada penurunan stunting turun dari 37,2% berdasarkan Riskesdas 2013 menjadi 30,8% tahun 2018.
2. Mengandung zat gizi yang dapat mencegah penyakit
Pangan fungsional diantaranya adalah makanan yang kaya antioksidan. Antioksidan dapat menetralisir kandungan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Beberapa pangan fungsional juga mengandung asam lemak omega 3 yang tinggi, kandungan lemak yang sehat untuk menurunkan inflamasi, meningkatkan fungsi otak, dan meningkatkan Kesehatan jantung (Swanson, 2012).
PERBEDAAN PANGAN FUNGSIONAL DAN PANGAN SUPLEMEN
Pangan fungsional dan pangan suplemen, adalah jenis pangan kesehatan yang berfungsi untuk memelihara kesehatan tubuh dan dapat pula mencegah penyakit, bukan untuk tujuan menyambuhkan penyakit. Perbedaan kedua jenis pangan tersebut ialah dari bentuknya. Pangan suplemen bentuknya seperti obat-obatan (tablet, pil, kapsul dan sebagainya), sedangkan pangan fungsional memiliki bentuk dan rupa yang dapat diterima dan dirasakan atau dinikmati seperti layaknya makanan atau minuman oleh para konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, F.G. 2012. FOODREVIEW INDONESIA Edisi Januari. Diakses dari: https://www.foodreview.co.id/blog-56348-Perkembangan-Pangan-Fungsional.html
Hastanto, W.Y. 2020. Studi Perbandingan Kebijakan Pangan Fungsional di Indonesia dan Beberapa Negara Lainnya. Diakses dari: https://www.researchgate.net/publication/ 342497209_Studi_Perbandingan_ Kebijakan_Pangan_Fungsional_di_Indonesia_dan_Beberapa_Negara_Lainnya/ link/5fe4cb27a6fdccdcb8fbe6d5/download
Swanson, Danielle. Omega-3 fatty acids EPA and DHA: health benefits throughout life. Adv Nutr. 2012 Jan;3(1):1-7. doi: 10.3945/an.111.000893
Link, Rachael. 2020. What Are Functional Foods? All You Need to Know. Diakses dari: Functional Foods: Definition, Benefits, and Uses (healthline.com).
Widyawati, 2011. Perbaiki Gizi, Pemerintah Lakukan Fortifikasi Pangan. Diakses dari: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20190219/1729527/perbaiki-gizi-pemerintah-lakukan-fortifikasi-pangan/
Astawan, Made. 2017. Pangan Fungsional Untuk Kesehatan yang Optimal. Diakses dari http://pangan.babelprov.go.id/content/pangan-fungsional-untuk-kesehatan-yang-optimal
18 AGUSTUS 2021
MENGENAL LEBIH DEKAT FUNCTIONAL FOOD
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK 00.05.52.0685 TAHUN 2005 tentang Ketentuan Pokok Pangan Fungsional, pangan fungsional adalah pangan olahan yang mengandung satu atau lebih komponen pangan yang berdasarkan kajian ilmiah mempunyai fungsi fisiologis tertentu diluar fungsi dasarnya, terbukti tidak membahayakan, dan bermanfaat bagi Kesehatan.
Pada kehidupan sekarang ini, kebutuhan seseorang terhadap makan bukan hanya sekedar untuk merasa kenyang, namun yang lebih utama adalah untuk mecapai kesehatan dan kebugaran yang optimal. Menurut Astawan (2011), fungsi pangan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
- fungsi primer (primary function): fungsi pangan yang utama untuk memenuhi kebutuhan zat gizi makro dan mikro tubuh, sesuai dengan jenis kelamin, usia, aktivitas fisik
- fungsi sekunder (secondary function): bahan pangan yang memiliki penampakan dan cita rasa yang baik akan lebih diterima oleh konsumen
- fungsi tersier (tertiary function): bahan makanan harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh kita. Misalnya makanan tertentu dapat menurunkan kadar kolesterol, menurunkan kadar gula darah, dan lain-lain. Fungsi tersier ini dipengaruhi oleh tingkat kemakmuran dan kesadaran seseorang terhadap Kesehatan.
JENIS-JENIS PANGAN FUNGSIONAL
Berdasarkan Cara Pengolahannya Pangan fungsional digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Pangan fungsional alami
Merupakan pangan fungsional yang sudah tersedia di alam tanpa perlu pengolahan sama sekali.
Contohnya :
- Buah: berries, kiwi, pear, apel, jeruk, pisang
- Sayur: brokoli, kembang kol, kale, bayam, zucchini
2. Pangan fungsional tradisional
Merupakan pangan fungsional yang diolah secara tradisional mengikuti cara pengolahan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Menurut Astawan (2011) beberapa contoh pangan tradisional Indonesia yang memenuhi persyaratan pangan fungsional adalah:
Contoh pangan fungsional tradisional di Indonesia:
- minuman beras kencur, temulawak, kunyit-asam,
- dadih (fermentasi susu khas Sumatera Barat), dali (fermentasi susu kerbau khas Sumatera Utara),
- sekoteng atau bandrek, tempe, tape, dan jamu.
Contoh pangan fungsional tradisional di mancanegara:
- Kefir
- yoghurt
3. Pangan fungsional modern
Merupakan pangan fungsional yang dibuat khusus menggunakan resep-resep baru.
Contohnya:
- Mi instan yang diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral
- Permen yang mengandung zat besi, vitamin, dan fruktooligosakarida
- Pasta yang diperkaya serat pangan
- Susu dan Yoghurt yang di fortifikasi
PERAN FUNGSIONAL FOOD
Beberapa manfaat fungsional food diantaranya:
1. Mencegah kekurangan zat gizi
Berdasarkan Global Nutrition Report (GNR) tahun 2018, Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami beban gizi ganda. Untuk memperbaiki masalah gizi tersebut, pemerintah melakukan fortifikasi pada sejumlah pangan di Indonesia.
Sejak adanya makanan yang difortifikasi, prevalensi kekurangan gizi menurun. Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan ada penurunan stunting turun dari 37,2% berdasarkan Riskesdas 2013 menjadi 30,8% tahun 2018.
2. Mengandung zat gizi yang dapat mencegah penyakit
Pangan fungsional diantaranya adalah makanan yang kaya antioksidan. Antioksidan dapat menetralisir kandungan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Beberapa pangan fungsional juga mengandung asam lemak omega 3 yang tinggi, kandungan lemak yang sehat untuk menurunkan inflamasi, meningkatkan fungsi otak, dan meningkatkan Kesehatan jantung (Swanson, 2012).
PERBEDAAN PANGAN FUNGSIONAL DAN PANGAN SUPLEMEN
Pangan fungsional dan pangan suplemen, adalah jenis pangan kesehatan yang berfungsi untuk memelihara kesehatan tubuh dan dapat pula mencegah penyakit, bukan untuk tujuan menyambuhkan penyakit. Perbedaan kedua jenis pangan tersebut ialah dari bentuknya. Pangan suplemen bentuknya seperti obat-obatan (tablet, pil, kapsul dan sebagainya), sedangkan pangan fungsional memiliki bentuk dan rupa yang dapat diterima dan dirasakan atau dinikmati seperti layaknya makanan atau minuman oleh para konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, F.G. 2012. FOODREVIEW INDONESIA Edisi Januari. Diakses dari: https://www.foodreview.co.id/blog-56348-Perkembangan-Pangan-Fungsional.html
Hastanto, W.Y. 2020. Studi Perbandingan Kebijakan Pangan Fungsional di Indonesia dan Beberapa Negara Lainnya. Diakses dari: https://www.researchgate.net/publication/ 342497209_Studi_Perbandingan_ Kebijakan_Pangan_Fungsional_di_Indonesia_dan_Beberapa_Negara_Lainnya/ link/5fe4cb27a6fdccdcb8fbe6d5/download
Swanson, Danielle. Omega-3 fatty acids EPA and DHA: health benefits throughout life. Adv Nutr. 2012 Jan;3(1):1-7. doi: 10.3945/an.111.000893
Link, Rachael. 2020. What Are Functional Foods? All You Need to Know. Diakses dari: Functional Foods: Definition, Benefits, and Uses (healthline.com).
Widyawati, 2011. Perbaiki Gizi, Pemerintah Lakukan Fortifikasi Pangan. Diakses dari: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20190219/1729527/perbaiki-gizi-pemerintah-lakukan-fortifikasi-pangan/
Astawan, Made. 2017. Pangan Fungsional Untuk Kesehatan yang Optimal. Diakses dari http://pangan.babelprov.go.id/content/pangan-fungsional-untuk-kesehatan-yang-optimal
DPC PERSAGI KOTA MALANG
Jl. Sisingamangaraja 42 Malang 65123
Jawa Timur – Indonesia
KONTAK KAMI
©2023. dpcpersagikotamalang.org
Powered by Pengusaha Gizi Indonesia