26 JUNI 2020

BUS P-P (Boost Your Immune System with Probiotics And Prebiotics)

Peran dasar makanan selain sebagai sumber penyedia zat gizi yang diperlukan dalam tubuh yakni juga sebagai penyokong pertumbuhan dan perkembangan organisme. Beberapa aspek tambahan semakin menjadi penting termasuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit, terlebih di saat-saat kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. Semakin kuat daya imunitas tubuh, maka tubuh tidak mudah rentan terkena penyakit. Keberadaan 80% sel imun terdapat pada saluran cerna,  maka dari itu menjaga saluran pencernaan agar tetap sehat adalah kunci dari imunitas yang baik. Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan daya imunitas tubuh, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan mengandung probiotik dan prebiotik, bahkan kombinasi keduanya pun akan menjadi semakin lebih baik.

Probiotik didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup akan memberikan manfaat pada kesehatan tubuh. Mekanisme probiotik memiliki dampak pada mikrobiota usus atau meningkatkan fungsi kekebalan tubuh (imunomodulasi). Probiotik biasa dijumpai pada makanan atau minuman fermentasi. Contohnya seperti pada yogurt, tempe, kefir, keju, buttermilk, minuman Yakult, makanan fermentasi khas Jepang yakni Natto dan Miso, makanan khas Korea yakni Kimchi, makanan fermentasi khas Jerman yakni saurkreaut yang terbuat dari kubis, Pickles (sayuran maupun buah yang difermentasi menggunakan cuka & garam),  serta teh Kombucha. Bakteri-bakteri probiotik seperti (Lactobacillus dan Bifidobacterium) bekerja secara anaerob menghasilkan asam laktat mengakibatkan turunnya pH saluran pencernaan yang menghalangi perkembangan dan pertumbuhan bakteri-bakteri patogen (bakteri jahat). (1,3)

 Sedangkan prebiotik adalah tipe jenis karbohidrat yang tidak dicerna & diserap sempurna yang memberikan efek positif terhadap mikroflora usus dengan cara menstimulasi pertumbuhan bakteri baik pada usus besar. Singkatnya, prebiotik adalah makanan bagi probiotik. Prebiotik mudah dijumpai pada makanan tinggi serat dan mengandung oligosakarida. Beberapa prebiotik yang sering ditambahkan pada bahan pangan adalah inulin, fruktooligosakarida (FOS) dan galaktooligosakarida (GOS). Contoh sumber makanan yang mengandung prebiotik dapat dijumpai pada sayuran, buah dan beberapa sumber karbohidrat seperti singkong, kentang, apel, kiwi, kubis, bawang merah, kurma, bawang putih, alpukat, mangga, pepaya dan kacang-kacangan (kacang mete, flax seed, kacang pistachio). Prebiotik mampu mengatur aksi enzim dengan mempengaruhi peningkatan produksi asam lemak rantai pendek, produksi asam lemak rantai pendek diidentifikasi sebagai modulator asetilasi histon. Sejumlah prebiotik menyebabkan peningkatan jumlah limfosit atau leukosit dalam jaringan limfoid terkait usus (GALT) dalam darah perifer sehingga dapat merangsang fungsi fagositosis makrofag intra-inflamasi. (1,2)

Kombinasi sinergis antara probiotik (bakteri Lactobacillus & Bifidobacterium) dan prebiotik (kandungan FOS pada produk makanan) yang disebut sinbiotik dapat mempengaruhi jumlah mikroflora dalam saluran cerna dengan meningkatkan jumlah substrat sehingga dapat memacu pertumbuhan, meningkatkan daya tahan hidup probiotik, sehingga tubuh mendapat manfaat yang lebih sempurna dari kombinasi ini. (3)

Daftar Pustaka :

1. Ganesha, I.G.H dan I Made S.W. 2016. Probiotik. Fakultas Kedokteran. Bali: Universitas Udayana

2. Lewis, S. 2017. Probiotics and Prebiotics: What’s The Difference?. Healthline. http:www.authoritynutrition.com/probiotics-and-prebiotics/ Diakses pada 15 Juni 2020

3. Markowiak, P. dan Katarzyna S. 2017. Effects of Probiotis, Prebiotics and Synbiotics on Human Health. Nutrients.Vol 9(9). p1021

Aprilia Sri Nurhadi, S.Tr.Gz
Mahasiswa Pendidikan Profesi Dietisien Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

26 JUNI 2020

BUS P-P (Boost Your Immune System with Probiotics And Prebiotics)

Peran dasar makanan selain sebagai sumber penyedia zat gizi yang diperlukan dalam tubuh yakni juga sebagai penyokong pertumbuhan dan perkembangan organisme. Beberapa aspek tambahan semakin menjadi penting termasuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit, terlebih di saat-saat kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. Semakin kuat daya imunitas tubuh, maka tubuh tidak mudah rentan terkena penyakit. Keberadaan 80% sel imun terdapat pada saluran cerna,  maka dari itu menjaga saluran pencernaan agar tetap sehat adalah kunci dari imunitas yang baik. Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan daya imunitas tubuh, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan mengandung probiotik dan prebiotik, bahkan kombinasi keduanya pun akan menjadi semakin lebih baik.

Probiotik didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup akan memberikan manfaat pada kesehatan tubuh. Mekanisme probiotik memiliki dampak pada mikrobiota usus atau meningkatkan fungsi kekebalan tubuh (imunomodulasi). Probiotik biasa dijumpai pada makanan atau minuman fermentasi. Contohnya seperti pada yogurt, tempe, kefir, keju, buttermilk, minuman Yakult, makanan fermentasi khas Jepang yakni Natto dan Miso, makanan khas Korea yakni Kimchi, makanan fermentasi khas Jerman yakni saurkreaut yang terbuat dari kubis, Pickles (sayuran maupun buah yang difermentasi menggunakan cuka & garam),  serta teh Kombucha. Bakteri-bakteri probiotik seperti (Lactobacillus dan Bifidobacterium) bekerja secara anaerob menghasilkan asam laktat mengakibatkan turunnya pH saluran pencernaan yang menghalangi perkembangan dan pertumbuhan bakteri-bakteri patogen (bakteri jahat). (1,3)

Sedangkan prebiotik adalah tipe jenis karbohidrat yang tidak dicerna & diserap sempurna yang memberikan efek positif terhadap mikroflora usus dengan cara menstimulasi pertumbuhan bakteri baik pada usus besar. Singkatnya, prebiotik adalah makanan bagi probiotik. Prebiotik mudah dijumpai pada makanan tinggi serat dan mengandung oligosakarida. Beberapa prebiotik yang sering ditambahkan pada bahan pangan adalah inulin, fruktooligosakarida (FOS) dan galaktooligosakarida (GOS). Contoh sumber makanan yang mengandung prebiotik dapat dijumpai pada sayuran, buah dan beberapa sumber karbohidrat seperti singkong, kentang, apel, kiwi, kubis, bawang merah, kurma, bawang putih, alpukat, mangga, pepaya dan kacang-kacangan (kacang mete, flax seed, kacang pistachio). Prebiotik mampu mengatur aksi enzim dengan mempengaruhi peningkatan produksi asam lemak rantai pendek, produksi asam lemak rantai pendek diidentifikasi sebagai modulator asetilasi histon. Sejumlah prebiotik menyebabkan peningkatan jumlah limfosit atau leukosit dalam jaringan limfoid terkait usus (GALT) dalam darah perifer sehingga dapat merangsang fungsi fagositosis makrofag intra-inflamasi. (1,2)

Kombinasi sinergis antara probiotik (bakteri Lactobacillus & Bifidobacterium) dan prebiotik (kandungan FOS pada produk makanan) yang disebut sinbiotik dapat mempengaruhi jumlah mikroflora dalam saluran cerna dengan meningkatkan jumlah substrat sehingga dapat memacu pertumbuhan, meningkatkan daya tahan hidup probiotik, sehingga tubuh mendapat manfaat yang lebih sempurna dari kombinasi ini. (3)

Daftar Pustaka :

1. Ganesha, I.G.H dan I Made S.W. 2016. Probiotik. Fakultas Kedokteran. Bali: Universitas Udayana

2. Lewis, S. 2017. Probiotics and Prebiotics: What’s The Difference?. Healthline. http:www.authoritynutrition.com/probiotics-and-prebiotics/ Diakses pada 15 Juni 2020

3. Markowiak, P. dan Katarzyna S. 2017. Effects of Probiotis, Prebiotics and Synbiotics on Human Health. Nutrients.Vol 9(9). p1021

Aprilia Sri Nurhadi, S.Tr.Gz
Mahasiswa Pendidikan Profesi Dietisien Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

DPC PERSAGI KOTA MALANG

Jl. Sisingamangaraja 42 Malang 65123

Jawa Timur – Indonesia

KONTAK KAMI

Contact Person:

0812-3398-8703 (Dewi)

0877-5986-8348 (Annisa)

Email: 

dpcpersagikotamalang@gmail.com

KERJASAMA

HUBUNGI KAMI UNTUK KERJASAMA