PENGATURAN MAKAN DIABETISI (PEMANIS) SELAMA PUASA RAMADHAN

Diabetisi adalah istilah/ sebutan bagi seseorang yang menderita diabetes melitus. Selama bulan Ramadhan, tidak semua diabetisi boleh menjalankan ibadah puasa. Untuk mengetahui apakah diabetisi boleh berpuasa atau tidak dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Bagi diabetisi yang boleh menjalankan puasa diperlukan pengaturan makan yang tepat, kontrol gula darah secara rutin & mandiri, konsumsi obat secara teratur, dan olahraga. Hal ini bertujuan agar gula darah tetap terkontrol. Dalam artikel ini akan dibahas tentang pengaturan makan secara umum bagi diabetisi yang menjalankan puasa Ramadhan.

 

1. Konsumsi makanan dengan jumlah dan jenis sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui kebutuhan energi diabetisi dalam sehari, diabetisi bisa berkonsultasi dengan Ahli Gizi/ Dietisien. Secara umum total kebutuhan energi diabetisi selama puasa adalah sebagai berikut (1,2)

2. Konsumsi makanan porsi kecil tapi sering. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya peningkatan gula darah secara cepat. Diabetisi dapat mengkonsumsi makanan sebanyak 3-4x makan dengan rincian sebagai berikut (1,2)

3. Konsumsi air putih minimal 8 gelas untuk menghindari terjadinya dehidrasi. Air putih dapat dikonsumsi pada saat: berbuka puasa, setelah sholat magrib, setelah makan malam, setelah sholat isyak, setelah tarawih, sebelum tidur, setelah bangun tidur, dan setelah mengkonsumsi menu sahur.

4. Hindari konsumsi teh, kopi, dan minuman bersoda. Minuman tersebut dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil sehingga meningkatkan risiko dehidrasi saat berpuasa

5. Konsumsi makanan utama/ makanan lengkap yang beraneka ragam, bergizi seimbang dan sesuai dengan isi piringku. Makanan lengkap yang dikonsumsi sebaiknya mengandung 40-50% karbohidrat, 20-30% protein, dan <35% lemak (1,2).

6. Pilihlah bahan makanan sumber karbohidrat yang rendah glikemik indeksnya seperti nasi merah, roti gandum, jagung, sayur, dan beberapa buah seperti apel, alpukat, tomat, dan buah pear(1).

7. Pilihlah bahan makanan yang mengandung protein seperti lauk nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan) dan lauk hewani (telur, daging ayam tanpa kulit, daging sapi tanpa lemak, ikan, susu, dan yogurt)(1).

8. Batasi penggunaan minyak atau bahan makanan yang diolah dengan digoreng atau dengan penambahan santan. Dalam satu sajian isi piringku usahakan hanya ada 1 lauk yang diolah dengan digoreng atau sayur yang diolah dengan disantan (pilih salah satu)

9. Berbuka Puasa. Saat berbuka puasa awali dengan konsumsi buah (misalnya kurma, bukan manisan kurma atau semangka dalam porsi kecil) dan air putih. Hal ini dikarenakan buah mengandung gula alami dan zat gizi mikro seperti magnesium yang keduanya berfungsi untuk membentuk energi di dalam tubuh, sehingga bisa memulihkan tenaga setelah berpuasa seharian.

10. Hindari konsumsi makanan mani-manis saat berbuka puasa. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan gula darah dan tidak memulihkan tenaga, bahkan bisa menyebabkan mengantuk dan rasa Lelah.

11. Konsumsi menu utama berbuka puasa setelah sholat magrib, sesuai dengan anjuran isi piringku

12. Saat sahur, konsumsi makanan lengkap (makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah) sesuai dengan anjuran isi piringku  

ISI PIRINGKU UNTUK DIABETISI https://glycemicindexlab.wordpress.com/2015/10/3

13. Lakukan pengecekan gula darah secara mandiri dan rutin. Jadwal pengecekan darah dapat dikonsultasikan dengan dokter. Barikut ini contoh jadwal pengecekan gula darah

Daftar Pustaka :

1. International Diabetes Federation (IDF), in collaboration with the Diabetes and Ramadan (DAR) International Alliance. Diabetes and Ramadan: Practical Guidelines, April 2016, https://www.idf.org/sites/default/files/IDF-DAR-PracticalGuidelines-Final-Low.pdf

2. Sadikot S, Jothydev K, Zargar AH, Ahmad J, Arvind SR, Saboo B. Clinical practice points for diabetes management during RAMADAN fast. Diabetes and Metabolic Syndrome: Clinical Research and Reviews, 2017. http://dx.doi.org/10.1016/j.dsx.2017.06.003

3.Gray A, Threlkeld RJ. 2019. Nutritional Recommendations for Individuals with Diabetes. Endotext. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279012/#__NBK279012_dtls__

LENY BUDHI HARTI, S.GZ., M.SI.MED,
DOSEN JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

PENGATURAN MAKAN DIABETISI (PEMANIS) SELAMA PUASA RAMADHAN

Diabetisi adalah istilah/ sebutan bagi seseorang yang menderita diabetes melitus. Selama bulan Ramadhan, tidak semua diabetisi boleh menjalankan ibadah puasa. Untuk mengetahui apakah diabetisi boleh berpuasa atau tidak dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Bagi diabetisi yang boleh menjalankan puasa diperlukan pengaturan makan yang tepat, kontrol gula darah secara rutin & mandiri, konsumsi obat secara teratur, dan olahraga. Hal ini bertujuan agar gula darah tetap terkontrol. Dalam artikel ini akan dibahas tentang pengaturan makan secara umum bagi diabetisi yang menjalankan puasa Ramadhan.

1. Konsumsi makanan dengan jumlah dan jenis sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui kebutuhan energi diabetisi dalam sehari, diabetisi bisa berkonsultasi dengan Ahli Gizi/ Dietisien. Secara umum total kebutuhan energi diabetisi selama puasa adalah sebagai berikut (1,2)

2. Konsumsi makanan porsi kecil tapi sering. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya peningkatan gula darah secara cepat. Diabetisi dapat mengkonsumsi makanan sebanyak 3-4x makan dengan rincian sebagai berikut (1,2)

3. Konsumsi air putih minimal 8 gelas untuk menghindari terjadinya dehidrasi. Air putih dapat dikonsumsi pada saat: berbuka puasa, setelah sholat magrib, setelah makan malam, setelah sholat isyak, setelah tarawih, sebelum tidur, setelah bangun tidur, dan setelah mengkonsumsi menu sahur.

4. Hindari konsumsi teh, kopi, dan minuman bersoda. Minuman tersebut dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil sehingga meningkatkan risiko dehidrasi saat berpuasa

5. Konsumsi makanan utama/ makanan lengkap yang beraneka ragam, bergizi seimbang dan sesuai dengan isi piringku. Makanan lengkap yang dikonsumsi sebaiknya mengandung 40-50% karbohidrat, 20-30% protein, dan <35% lemak (1,2).

6. Pilihlah bahan makanan sumber karbohidrat yang rendah glikemik indeksnya seperti nasi merah, roti gandum, jagung, sayur, dan beberapa buah seperti apel, alpukat, tomat, dan buah pear(1).

7. Pilihlah bahan makanan yang mengandung protein seperti lauk nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan) dan lauk hewani (telur, daging ayam tanpa kulit, daging sapi tanpa lemak, ikan, susu, dan yogurt)(1).

8. Batasi penggunaan minyak atau bahan makanan yang diolah dengan digoreng atau dengan penambahan santan. Dalam satu sajian isi piringku usahakan hanya ada 1 lauk yang diolah dengan digoreng atau sayur yang diolah dengan disantan (pilih salah satu)

9. Berbuka Puasa. Saat berbuka puasa awali dengan konsumsi buah (misalnya kurma, bukan manisan kurma atau semangka dalam porsi kecil) dan air putih. Hal ini dikarenakan buah mengandung gula alami dan zat gizi mikro seperti magnesium yang keduanya berfungsi untuk membentuk energi di dalam tubuh, sehingga bisa memulihkan tenaga setelah berpuasa seharian.

10. Hindari konsumsi makanan mani-manis saat berbuka puasa. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan gula darah dan tidak memulihkan tenaga, bahkan bisa menyebabkan mengantuk dan rasa Lelah.

11. Konsumsi menu utama berbuka puasa setelah sholat magrib, sesuai dengan anjuran isi piringku

12. Saat sahur, konsumsi makanan lengkap (makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah) sesuai dengan anjuran isi piringku  

ISI PIRINGKU UNTUK DIABETISI https://glycemicindexlab.wordpress.com/2015/10/3

13. Lakukan pengecekan gula darah secara mandiri dan rutin. Jadwal pengecekan darah dapat dikonsultasikan dengan dokter. Barikut ini contoh jadwal pengecekan gula darah

Daftar Pustaka :

1. International Diabetes Federation (IDF), in collaboration with the Diabetes and Ramadan (DAR) International Alliance. Diabetes and Ramadan: Practical Guidelines, April 2016, https://www.idf.org/sites/default/files/IDF-DAR-PracticalGuidelines-Final-Low.pdf

2. Sadikot S, Jothydev K, Zargar AH, Ahmad J, Arvind SR, Saboo B. Clinical practice points for diabetes management during RAMADAN fast. Diabetes and Metabolic Syndrome: Clinical Research and Reviews, 2017. http://dx.doi.org/10.1016/j.dsx.2017.06.003

3.Gray A, Threlkeld RJ. 2019. Nutritional Recommendations for Individuals with Diabetes. Endotext. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279012/#__NBK279012_dtls__

LENY BUDHI HARTI, S.GZ., M.SI.MED,
DOSEN JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

DPC PERSAGI KOTA MALANG

Jl. Sisingamangaraja 42 Malang 65123

Jawa Timur – Indonesia

KONTAK KAMI

Contact Person:

0812-3398-8703 (Dewi)

0877-5986-8348 (Annisa)

Email: 

dpcpersagikotamalang@gmail.com

KERJASAMA

HUBUNGI KAMI UNTUK KERJASAMA