22 NOVEMBER 2020
BOBA, MINUMAN MILENIAL YANG TRENDING
Boba juga dikenal sebagai bubble tea atau pearl, yang terkenal pada tahun 1980an di Taiwan. Boba terbuat dari tepung tapioka yang direbus hingga menghasilkan bola bulat kenyal yang kemudian ditambahkan ke minuman panas dan dingin. Boba tergolong dalam kelompok minuman pemanis gula yaitu penyumbang sejumlah gula tinggi yang menghasilkan tingkat obesitas, penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus dan asam urat yang lebih tinggi (Swinburk et al, 2004; James and Kerr, 2005; Hu dan Malik, 2010; Harvard, 2012).
Kandungan Boba
Keuntungan Mengkonsumsi Boba (Bubble Tea)
Keuntungan yang didapatkan jika mengkonsumsi boba sangat sedikit. Satu-satunya manfaat boba adalah menjadi sumber energi bagi tubuh, karena mengandung karbohidrat dan gula. Selain itu, mengonsumsi minuman manis berisi boba dapat mengurangi kadar hormon kortisol dan menambah kadar hormon endorfin. Sehingga, timbul perasaan senang dan tenang (The Healthy, 2019).
Dampak Mengonsumsi Boba
Mengonsumsi boba secara berlebihan atau terlalu sering memiliki berbagai dampak buruk bagi kesehatan, antara lain:
1. Peningkatan Berat Badan
Bahan tambahan yang terdapat pada boba yaitu sirup dan pemanis mengandung kalori yang tinggi, belum lagi jika minuman tersebut ditambahkan susu yang akan meningkatkan kalori dari lemak tersebut. Sehingga jika terlalu mengkonsumsi boba dapat menyebabkan obesitas (Min, J.E., Green, D.B., & Kim, L., 2017), kadar kolesterol, trigliserida, penyakit jantung, stroke (Briggs, M.A., Petersen, K.S., & Kris-Etherton, P.M., 2017) dan diabetes mellitus dikarenakan kadar gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin. Selain itu juga dapat mengganggu proses pembuangan asam urat dari dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko munculnya penyakit asam urat (Batt, et al. 2014).
2. Menimbulkan gangguan pencernaan
Bahan utama boba yaitu tepung tapioka, dimana mengandung zat tambahan bernama guar gum (Link, R. Healthline, 2017). Guar gum membantu tapioka agar tetap menempel dan mengembang ketika direndam air. Jika dikonsumsi terlalu banyak, guar gum dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung dan nyeri atau kram perut.
Alergi dan Interaksi
Karena tapioka terbuat dari singkong, maka tidak dianjurkan bagi seseorang yang memiliki alergi terhadap umbi (Ibero M, 2007).
Faktor yang Mempengaruhi Minat Milenial Mengonsumsi Boba
Faktor-faktor yang mempengaruhi milenial mengonsumsi boba yaitu mereka menyukai rasa manis dari minuman tersebut, menghilangkan rasa bosan, tertarik mencoba minuman boba. Sebagian besar mereka cenderung membeli minuman boba berdasarkan situasi dan frekuensi konsumsi lebih dari sekali dalam 1 minggu (Tinambunan, et al. 2020).
Tips Mengonsumsi Bubble Tea agar Kesehatan Tetap Terjaga
1. Kurangi Penggunaan Gula
Kurangi campuran gula, toping seperti puding pada minuman yang dipesan serta pilih ukuran gelas yang paling kecil.
2. Banyak minum air Putih
Saat mengonsumsi manis yang dicampur boba membuat seseorang cenderung malas minum air putih sehingga dapat berdampak negatif dan meningkatkan resiko kurangnya cairan tubuh.
3. Pola hidup sehat
Biasakan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga untuk menghindari obesitas yang berujung pada beberapa penyakit (The Healthy, 2019).
Daftar Pustaka :
1. Ibero M, Castillo MJ, Pineda F. Allergy to cassava: a new allergenic food with cross-reactivity to latex. J Investig Allergol Clin Immunol. 2007;17(6):409-12.
2. Briggs, M.A., Petersen, K.S., & Kris-Etherton, P.M. (2017). Saturated Fatty Acids and Cardiovascular Disease: Replacements for Saturated Fat to Reduce Cardiovascular Risk. Healthcare (Basel, Switzerland). 5(2), pp. 29.
3. Min, J.E., Green, D.B., & Kim, L. (2017). Calories and Sugars in Boba Milk Tea: Implications for Obesity Risk in Asian Pacific Islanders. Food Science & Nutrition. 5(1), pp. 38-45.
4. Link, R. Healthline (2017). Is Guar Gum Healthy or Unhealthy? The Surprising Truth.
22 NOVEMBER 2020
BOBA, MINUMAN MILENIAL YANG TRENDING
Boba juga dikenal sebagai bubble tea atau pearl, yang terkenal pada tahun 1980an di Taiwan. Boba terbuat dari tepung tapioka yang direbus hingga menghasilkan bola bulat kenyal yang kemudian ditambahkan ke minuman panas dan dingin. Boba tergolong dalam kelompok minuman pemanis gula yaitu penyumbang sejumlah gula tinggi yang menghasilkan tingkat obesitas, penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus dan asam urat yang lebih tinggi (Swinburk et al, 2004; James and Kerr, 2005; Hu dan Malik, 2010; Harvard, 2012).
Kandungan Boba
Keuntungan Mengkonsumsi Boba (Bubble Tea)
Keuntungan yang didapatkan jika mengkonsumsi boba sangat sedikit. Satu-satunya manfaat boba adalah menjadi sumber energi bagi tubuh, karena mengandung karbohidrat dan gula. Selain itu, mengonsumsi minuman manis berisi boba dapat mengurangi kadar hormon kortisol dan menambah kadar hormon endorfin. Sehingga, timbul perasaan senang dan tenang (The Healthy, 2019).
Dampak Mengonsumsi Boba
Mengonsumsi boba secara berlebihan atau terlalu sering memiliki berbagai dampak buruk bagi kesehatan, antara lain:
1. Peningkatan Berat Badan
Bahan tambahan yang terdapat pada boba yaitu sirup dan pemanis mengandung kalori yang tinggi, belum lagi jika minuman tersebut ditambahkan susu yang akan meningkatkan kalori dari lemak tersebut. Sehingga jika terlalu mengkonsumsi boba dapat menyebabkan obesitas (Min, J.E., Green, D.B., & Kim, L., 2017), kadar kolesterol, trigliserida, penyakit jantung, stroke (Briggs, M.A., Petersen, K.S., & Kris-Etherton, P.M., 2017) dan diabetes mellitus dikarenakan kadar gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin. Selain itu juga dapat mengganggu proses pembuangan asam urat dari dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko munculnya penyakit asam urat (Batt, et al. 2014).
2. Menimbulkan gangguan pencernaan
Bahan utama boba yaitu tepung tapioka, dimana mengandung zat tambahan bernama guar gum (Link, R. Healthline, 2017). Guar gum membantu tapioka agar tetap menempel dan mengembang ketika direndam air. Jika dikonsumsi terlalu banyak, guar gum dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung dan nyeri atau kram perut.
Alergi dan Interaksi
Karena tapioka terbuat dari singkong, maka tidak dianjurkan bagi seseorang yang memiliki alergi terhadap umbi (Ibero M, 2007).
Faktor yang Mempengaruhi Minat Milenial Mengonsumsi Boba
Faktor-faktor yang mempengaruhi milenial mengonsumsi boba yaitu mereka menyukai rasa manis dari minuman tersebut, menghilangkan rasa bosan, tertarik mencoba minuman boba. Sebagian besar mereka cenderung membeli minuman boba berdasarkan situasi dan frekuensi konsumsi lebih dari sekali dalam 1 minggu (Tinambunan, et al. 2020).
Tips Mengonsumsi Bubble Tea agar Kesehatan Tetap Terjaga
1. Kurangi Penggunaan Gula
Kurangi campuran gula, toping seperti puding pada minuman yang dipesan serta pilih ukuran gelas yang paling kecil.
2. Banyak minum air Putih
Saat mengonsumsi manis yang dicampur boba membuat seseorang cenderung malas minum air putih sehingga dapat berdampak negatif dan meningkatkan resiko kurangnya cairan tubuh.
3. Pola hidup sehat
Biasakan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga untuk menghindari obesitas yang berujung pada beberapa penyakit (The Healthy, 2019).
Daftar Pustaka :
1. Ibero M, Castillo MJ, Pineda F. Allergy to cassava: a new allergenic food with cross-reactivity to latex. J Investig Allergol Clin Immunol. 2007;17(6):409-12.
2. Briggs, M.A., Petersen, K.S., & Kris-Etherton, P.M. (2017). Saturated Fatty Acids and Cardiovascular Disease: Replacements for Saturated Fat to Reduce Cardiovascular Risk. Healthcare (Basel, Switzerland). 5(2), pp. 29.
3. Min, J.E., Green, D.B., & Kim, L. (2017). Calories and Sugars in Boba Milk Tea: Implications for Obesity Risk in Asian Pacific Islanders. Food Science & Nutrition. 5(1), pp. 38-45.
4. Link, R. Healthline (2017). Is Guar Gum Healthy or Unhealthy? The Surprising Truth.
DPC PERSAGI KOTA MALANG
Jl. Sisingamangaraja 42 Malang 65123
Jawa Timur – Indonesia
KONTAK KAMI
©2023. dpcpersagikotamalang.org
Powered by Pengusaha Gizi Indonesia